Dalam pengajaran, motivasi merupakan aspek yang sangat penting, serta merupakan komponen utama dari prinsip lerned center.
Tapi, sebenarnya, apa motivasi itu?
Motivasi merupakan proses pemberi semangat, arah dan keinginan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan tahan lama. Motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Adapun perspektif mengenai motivasi, diantaranya:
- Perspektif Behavioral
- Menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci menentukan motivasi.
- Motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal- Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotiasi perilaku murid- Insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan dapat menjauhkan dari perilaku tidak tepat.- Bentuk insentif : nilai yang baik, tanda bintang, pujian, penghargaan - Perspektif Humanistik
- Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib sendiri- Berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow- Hirarki Kebutuhan (kebutuhan fisik, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, aktualisasi diri) - Perspektif Kognitif
- Menekankan pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, dan juga arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan
- Perspektif kognitif bertentangan dengan behavioral, berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan.- Murid meraih prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tapi karena punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif - Perspektif Sosial
- Kebutuhan afiliasi adalah motivasi untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab
- Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, keterikatan dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru- Murid yang punya hubungan yang penuh perhatian dan supportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah- Salah satu faktor terpenting dalam motiviasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka
mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak
Jadi, untuk mencapai suatu tujuan yang kuat, dibutuhkan pula motivasi yang kuat. Sehingga tujuan tersebut bisa dicapai dengan baik. Begitu juga dalam belajar, guru perlu memberikan murid-muridnya motivasi belajar yang kuat sehingga penyampaian pembelajaran dapat tercapai.
Sumber Pustaka:
Santrock, J W. Psikologi Pendidikan. Jilid 2. 2007. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri
0 comments:
Posting Komentar