PSIKOLOGI PENDIDIKAN
LAPORAN OBSERVASI ‘MANAJEMEN KELAS’
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Reyhan
Ahmad Lubis 161301079
Abdul
Hafiz 161301081
Ianita
Perangin-Angin 161301094
Rizka
Dwi Saputri 161301098
Miranda
S. 161301099
Nada
Pertiwi 161301149
Nashiha
Syifa Alsakina 161301154
Fakultas Psikologi
Universitas Sumtera Utara
Medan
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Pendahuluan
1.1.
Identititas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Dharma Pancasila Medan
Alamat : Jalan Dr.T. Mansyur No.71-C. Medan, Kec. Medan Selayang,
Kel. Padang Bulan Selayang I, 20131
Nama Sekolah : SMA Dharma Pancasila Medan
Alamat : Jalan Dr.T. Mansyur No.71-C. Medan, Kec. Medan Selayang,
Kel. Padang Bulan Selayang I, 20131
1.2.
Uraian Aktifitas Observasi
Jadwal Observasi : Sabtu, 1 April 2017
Waktu Observasi : 08.00-09.00
Objek Observasi : Kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2
Jadwal Observasi : Sabtu, 1 April 2017
Waktu Observasi : 08.00-09.00
Objek Observasi : Kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2
2.
Latar Belakang
Lingkungan pembelajaran yang baik harus
dibarengi dengan pengelolaan kelas dan iklim belajar yang baik, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan mudah. Untuk menciptakan pengelolaan yang
baik, kita terlebih dahulu memahami apa arti manajemen kelas, prinsip dasar
mengelola kelas, permasalahan dalam kelas, kondisi, penciptaan iklim
pembelajaran dan kondisi-kondisi dalam kelas. Semua itu harus dipahami oleh
guru agar pengelolaan kelas bukan hanya mengurusi tentang saran prasarana kelas
saja tetapi kondisi psikologis dari siswa.
Dalam pengelolaan kelas, efektif atau
tidak pelaksanaannya sangat tergantung pada sikap guru dalam memahami berbagai
aspek dalam pelaksanaannya. Beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian guru
yaitu aspek sifat kelas dan situasi kelas yang dapat menentukan bentuk dan
metode pendekatan yang sesuai dalam proses pembelajaran serta tindakan efektif
keratif dari guru sangat menentukan jalannya kegiatan pengelolaan kelas. Selain
itu, guru juga harus paham tentang tujuan dari pengelolaan kelas itu sendiri
sehingga proses pembelajaran akan lebih terarah pada suatu tujuan yang telah
direncanakan.
Pembelajaran juga harus memuat pendidikan
karakter. Yaitu pada saat pembelajaran seorang guru juga harus memasukkan
pendidikan karakter dalam pembelajaran, agar siswa sudah terbiasa dengan
kebiasaan yang baik dan memuat karakter bangsa.
Kelengkapan sarana prasarana sekolah juga
merupakan hal penting yang memerlukan pengeloaan. Sarana prasarana tersebut
juga mempengaruhi kondisi belajara siswa, sehingga dalam jelas tersebut juga
harus melakukan pembaharauan, baik itu penataan, perubahan bahkan penambahan
fasilitas, agar siswa tidak cepat bosan.
Berhasilnya manajemen kelas dalam
memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut melekat pada
kondisi fisik kelas dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik
(sosio-emosional) yang melekat pada guru. Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai
pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Kondisi atau iklim memberikan
pengaruh terhadap efektivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
sebaliknya juga akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Sehingga dapat
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar anak serta perkembangan pendidikan
peserta didik.
3.
Rumusan Masalah
a)
Apakah manajemen
ruang kelas sudah tertata dengan baik dan kondusif?
b)
Bagaimana
kondisi ruang kelas ketika Kegiatan Belajar Mengajar?
c)
Apakah gaya
pengajaran yang diberikan sudah memberikan cukup motivasi untuk belajar para
Siswa?
4.
Tujuan Observasi
a)
Untuk mengetahui
manajemen kelas yang sudah cukup kondusif
b)
Untuk mengetahui
kondisi ruang kelas ketika KBM berlangsung
c)
Untuk mengetahui
sejauh mana gaya pengajaran di SMA DHARMA PANCASILA
5.
Manfaat Observasi
a) Menambah wawasan akan manajemen kelas
b) Memberikan pengalaman tersendiri setelah melakukan
Observasi di SMA DHARMA PANCASILA
BAB II
LANDASAN TEORI
a.
Pengertian
Manajemen Kelas
Istilah manajemen telah lahir dan diartikan oleh berbagai pihak dengan
perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, dan lain sebagainya. Masing-masing
memberikan pandangan yang berbeda sesuai dengan latar belakang pekerjaan
mereka. Manajemen sebagai sebuah istilah yang sering dipakai di dunia bisnis
pada dasarnya juga dipakai untuk organisasi pendidikan pada umumnya. Berikut pengertian
manajemen menurut para ahli:
·
M. Sobry Sutikno menyimpulkan bahwa
“manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan
memberdayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi”.
·
John. D Millet dalam Pengantar Manajemen
karangan dari H.B. Siswanto membatasi manajemen adalah suatu proses pengarahan
dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok
formal untuk mencapai tujuan. sedangkan James A.F Stoner dan Charles Wankel
memberikan batasan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh
sumber daya organisasi lainnya demi terwujudnya tujuan organisai.2 Selanjutnya
adapun pengertian kelas memiliki dua pengertian yaitu:
o
Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan
yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk
mengikuti proses pembelajaran.
o
Kelas dalam arti luas adalah suatu
masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai
kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai tujuan.
3Sedangkan pengertian dari ruang kelas adalah kondisi fisik kelas yang akan digunakan
oleh guru bersama dengan siswanya dalam aktifitas pembelajaran.
Dari
pengertian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen secara umum
adalah serangkaian proses pengarahan, perencanaan dan pengendalian terhadap
suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Dengan demikian manajemen kelas merupakan
suatu perangkat prilaku penyelenggaraan proses belajar mengajar agar sesuatu
yang dikelola dapat berjalan dengan lancar dan efesien di lingkungan kelas.
- · Pengertian manajemen kelas Menurut Emmer yang dikutif dalam buku “Sekolah Efektif dan Guru Efektif” yang ditulis oleh Hasri Salfen mendefinisikan “manajemen kelas sebagai perangkat perilaku dan kegiatan guru yang diarahkan untuk menarik perilaku siswa yang wajar, pantas, dan layak serta usaha dalam meminimalkan gangguan.” Sedangkan Duke menyatakan “Manajemen kelas adalah ketentuan dan prosedur yang diperlukan guna menciptakan dan memelihara lingkungan tempat terjadi kegiatan belajar dan mengajar.”
- · J.M Cooper mengemukakan lima pengelompokan definisi manajemen kelas yaitu:
o
Seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas sebagai pandangan dalam
mengontrol tingkah laku.
o
Seperangkat kegiatan guru untuk
memaksimalkan kebebasan siswa sebagai pandangan yang bersifat permisif
kaitannya dengan tugas guru dalam memaksimalkan kebebasan siswa.
o
Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diingingkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
o
Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional kelas
yang positif sebagai pandangan hubungan kegiatan interaksi belajar mengajar
guru dengan siswa.
o
Seperangkat kegiatan guru untuk
menumbuhkan dan mempertahankan organisasi yang efektif.
b. Tujuan
Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
situasi kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan bila terjadi gangguan
belajar dari siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain manajemen
kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas
yang optimal dalam proses belajar mengajar. Manajemen kelas bagi guru perlu
dikuasai dan diterapkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Manajemen kelas
adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkalaku siswa yang tidak
diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkalaku yang tidak diinginkan,
mengembangkan hubungan interpersonal, iklim sosio emosional yang positing serta
mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.
Tujuan
pengelolaan atau menurut Sudirman penyediaan fasilitas bagi macam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan
bekerja. Sedangkan Arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelolaan atau manajemen
kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN
§ Bagaimana
proses ujian menghafal proses reproduksi pada mata pelajaran di kelas XI MIA 1
§ Para
murid lancar dalam mengingat apa yang telah mereka hafalkan
§ Sambil
menunggu giliran atau selesai ujian menghafal, beberapa murid ada yang
mengobrol
§ Para
murid tampak antusias dengan mata pelajaran biologi
§ Guru
mengoreksi jika ada istilah atau hafalan yang kurang tepat
§ Guru
dapat mencairkan suasana kelas yang sebelumnya cukup tegang
§ Ada
seorang murid yang dites oleh guru, kemudian direspon positif oleh murid
lainnya
§ Walaupun
suasana penuh canda tawa, namun murid-murid tetap menghargai guru tersebut.
BAB
IV
PEMBAHASAN
§ Bagaimana
proses ujian menghafal proses reproduksi pada mata pelajaran di kelas XI MIA 1
Saat kami menobservasi kelas XI MIA 1, mata pelajaran yang sedang
berlangsung adalah biologi. Sebelumnya, bapak guru tersebut telah menugaskan
murid-muridnya untuk menghafal salah satu subbab dari materi reproduksi. Satu
persatu murid dipanggil oleh bapak guru sesuai dengan urutan absen kelas
mereka. Bapak guru tersebut berdiri di dekat meja guru sambil memegang buku
nilai sambil mengamati muridnya yang sedang menghafal. Pada hari itu, hanya
setengah murid dari satu kelas yang maju ke depan untuk tugas menghafal, karena
pada hari sebelumnya sebagian dari mereka sudah melakukan tugas menghafal.
§ Para
murid lancar dalam mengingat apa yang telah mereka hafalkan
Hafalan yang ditugaskan cukup rumit karena terdapat istilah-istilah yang
sulit untuk diucapkan. Namun para murid dapat menghafalnya dengan baik dan
lancar, tanpa membawa kertas kecil sebagai bantuan menghafal. Walaupun ada
beberapa kesalahan dalam pengucapan suatu istilah, bapak guru dapat langsung
mengoreksi sehingga dapat dilanjutkan oleh murid-murid. Bapak guru terlihat
cukup puas dengan hafalan murid-muridnya yang terlihat lancar.
§ Sambil
menunggu giliran atau selesai tugas menghafal, beberapa murid ada yang terlihat
mengobrol.
Walaupun sedang diadakan kelas dan ada guru yang berada di dalam kelas,
ada juga beberapa murid yang terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya atapun
teman di dekat mereka. Karena mereka merasa sudah selesai dan lega dengan tugas
menghafal sebelumnya, jadi mereka langsung mengobrol tanpa memperhatikan
temannya yang sedang menghafal. Terutama murid laki-laki yang berada di barisan
paling belakang kelas. Namun ada juga murid yang sudah selesai melakukan tugas
dan tetap memperhatikan temannya yang sedang berada di depan.
§ Para
murid tampak antusias dengan mata pelajaran biologi
Dilihat dari cara mereka menghafal dengan baik, serta didukung dengan
guru yang ramah dan menyenangkan, murid-murid tampak antusias dengan kelas
biologi tersebut. Mereka tampak memperhatikan dengan serius apa yang dijelaskan
bapak guru disela-sela jeda sebelum murid lainnya maju ke depan. Bahkan tampak
ada dua murid laki-laki yang berebut untuk maju ke depan, padahal bukan nama salah
satu murid tersebut yang dipanggil, sehingga membuat suasana kelas menjadi
canda tawa namun tetap kondusif.
§ Guru
dapat mencairkan suasana kelas yang sebelumnya cukup tegang
Saat sesi menghafal selesai, bapak guru menjelaskan sedikit materi
reproduksi sambil diselingi candaan agar membuat murid-muridnya menjadi rileks
setelah lama menghafal materi yang ditugaskan. Bahkan kamipun ikut tertawa
dengan candaan bapak guru tersebut. Bapak guru tetap bisa mengkondisikan kelas
menjadi kondusif dikala anak muridnya sedang tertawa geli mendengar candaannya
tersebut. Bapak guru tersebut dapat mengetahui keadaan kelas yang sebelumnya
tegang dan sunyi serta tidak ingin membuat murid-muridnya larut dalam suasana
kelas seperti itu
§ Ada
seorang murid yang dites oleh guru, kemudian direspon positif oleh murid
lainnya
Setelah bapak guru selesai menjelaskan sedikit materi, bapak guru
bertanya kepada salah seorang siswa di barisan depan ujung kelas untuk menguji
kemampuan anak tersebut, karena menurut bapak guru siswa tersebut hanya melamun
sedaritadi. Ketika diberi pertanyaan, siswa tersebut dapat menjawab semua
pertanyaan bapak guru dengan tepat dan diebri sorakan gembira teman-temannya.
Walaupun ada pengucapan yang salah atau terbalik, bapak guru tetap mengoreksi
jawaban murid tersebut. Siswa tersebut diiringi tepukan meriah teman-temannya
yang membuat suasana kelas menjadi gembira dan tidak terlihat membosankan.
§ Walaupun
suasana penuh canda tawa, namun murid-murid tetap menghargai guru tersebut
Bapak guru tersebut memiliki pembawaan yang
menyenangkan dan selalu tersenyum, sehingga murid-murid sangat menyenangi guru
tersebut. Bapak guru bisa membuat kelas menjadi ceria, tidak membosankan, dan
tidak membuat murid-muirdnya takut kepada guru tersebut. Walaupun guru tersebut
bersikap demikian, murid-muridnya tetap menghargai bapak guru dengan tidak
mengoloknya ataupun bersikap tidak sopan padanya. Apalagi bapak guru terlihat
masih cukup muda dan dapat bergaul dengan murid-muridnya dengan mudah, sehingga
ini menjadi nilai tambah bagi bapak guru yang tetap bisa mengontrol kelas
dengan baik, sembari murid-muridnya tetap bersikap sopan pada bapak guru.
Membuat bapak guru semakin disenangi oleh murid-muridnya.
§ Bapak
guru memberikan tugas di akhir kelas
Setelah semua murid selesai dengan tugas menghafal mereka, bapak guru
memberikan tugas tambahan untuk setiap kelompok membuat kumpulan soal beserta
jawabannya berdasarkan soal Ujian Nasioonal SMA tahun 2015 dan 2016. Tugas
tersebut bapak guru berikan agar murid-muridnya bisa menambah pengetahuan
mereka di mata pelajaran biologi, ditambah agar mereka bisa menghadapi Ujian
Akhir Semester yang tidak lama lagi akan diadakan di sekolah mereka.
0 comments:
Posting Komentar