Tittle: Like Crazy
Author: @helloimnsa / Nashiha (Me)
Main Cast:
- Yang Yoseob
- Oh Minyoung
Genre: Romance, Sadness
Length: Multi chapter (2/5)
Warning: Maybe this fanfic has a lot of typo!><
NB: FF ini terinspirasi dari sebuah film melankolis dari China yang waktu itu aku tonton pas lagi liburan ke Batam. Tapi ceritanya ada yang aku ubah dikit. Kalau ga suka, ga usah dibaca, oke?^^
-----
...Author's side
"Yak! Minyoung-ah, palli ireona!" teriak Yoseob tepat di telinga Minyoung yang tengah tertidur, sembari menggoyang-goyangkan tubuh mungil Minyoung
"Hmm... Ada apa?" tanya Minyoung lalu terlelap lagi dengan posisi kepala nya yang berada di atas meja makan
"Aish, anak ini. Kau bilang kau ingin aku mengajarimu Fisika, sedangkan kau malah enak-enakan tidur!" kesal Yoseob membereskan buku-buku nya
Sontak Minyoung terkejut dan memukul dahi nya pelan "sekarang jam berapa, Yangyo?"
"Jam... 9 malam. Wae?" tanya Yoseob balik melirik jam tangannya sekilas
"Ya! Apa orang tua mu tidak mencari mu?!" kaget Minyoung yang membuat Yoseob menutup telinga nya lalu telunjuk nya di tempelkan tepat di bibir Minyoung. Sontak Minyoung menjadi kaku
Yoseob menggelengkan kepala nya pelan "ckckck, kau tidak ingat? Hah? Pertama, besok dan lusa kita libur. Kedua, aku disuruh orang tua ku untuk menginap di rumah mu karena orang tua mu pergi ke China. Masih mau berteriak juga?"
Minyoung hanya mengangguk kecil, tanda mengerti
"Arraseo. Tidurlah, sudah lumayan larut" usir Yoseob pada Minyoung sambil membereskan buku nya yang berantakan oleh Minyoung, karena digunakannya untuk alas kepala nya. Minyoung hanya menggembungkan pipi nya lalu beranjak pergi ke kamar nya
DUAR! *suara petir* *bayangin aja begitu._.*
Minyoung lalu duduk kembali di kursi meja makan nya dengan gemetar
"Kau kenapa?" tanya Yoseob memegang dahi Minyoung dengan punggung tangan kanan nya
"Aku... aku..."
Tiba-tiba lampu di rumah Minyoung mati secara mendadak. Sontak Minyoung memeluk Yoseob saking takutnya
"Aku phobia gelap dan suara petir!" lanjut Minyoung terus memeluk Yoseob dengan erat, terus menutup mata nya. Yoseob hanya menggelengkan kepala. 'Dasar, anak ini!', gumam Yoseob dalam hati
"Sebentar" ucap Yoseob singkat, lalu menyalakan iPhone nya. Mencari dimana letak lilin "dimana biasa nya kau menaruh lilin, Minyoung-ah?"
"Dekat televisi" singkat Minyoung-ah terus memeluk tubuh Yoseob
Yoseob mengarahkan layar iPhone nya, mencari dimana televisi berada dan mendapati 3 buah lilin berwarna putih dan satu buah mancis kecil
"Nah, begini kan lebih baik. Minyoung-ah, buka matamu. Sudah tidak terlalu gelap" ucap Yoseob berusaha melepaskan pelukan Minyoung
Minyoung lalu membuka mata nya secara perlahan, lalu melihat ke arah kanan dan kiri
"Jangan tinggalkan aku, Yangyo-ah" lirih Minyoung-ah yang hampir tidak terdengar oleh Yoseob karena hujan yang begiu deras. Yoseob hanya tersenyum merespon ucapan Minyoung
Sudah hampir 1,5 jam lampu di rumah Minyoung tidak menyala juga dan hujan kian deras, dan mata Minyoung hampir tidak bisa dibuka saking ngantuk nya
"Tidurlah, aku akan disamping mu terus sampai lampu nya menyala" jelas Yoseob sambil membaca buku pelajaran Kimia nya. Minyoung lalu meletakkan kepala nya di bahu kiri Yoseob, Yoseob hanya tersenyum melihat wajah Minyoung yang begitu lucu ketika tertidur
"Minyoung-ah, apa kah kau tidak sadar? Aku menyukai mu, sangat sangat menyukaimu. Walaupun kau sedikit menyebalkan..." bisik Yoseob pelan lalu mengecup kening Minyoung sekilas
-----
"Hmm..."
"Sudah pagi. Yangyo dimana ya?" tanya Minyoung pada diri nya sendiri yang baru tebangun dari tidur nya, lalu beranjak dari tempat tidur nya untuk mencari Yoseob
Minyoung sudah mendapati Yoseob yang tertidur di sofa dengan lelap nya. Semalaman Yoseob terus menunggu sampai lampu di rumah Minyoung menyala dan menjaga Minyoung juga tentu nya. Minyoung hanya tersenyum melihat wajah Yoseob ketika tertidur 'mianhae, sudah merepotkanmu', gumam Minyoung lalu pergi menuju ke dapur
"Nah, begini kan lebih baik. Minyoung-ah, buka matamu. Sudah tidak terlalu gelap" ucap Yoseob berusaha melepaskan pelukan Minyoung
Minyoung lalu membuka mata nya secara perlahan, lalu melihat ke arah kanan dan kiri
"Jangan tinggalkan aku, Yangyo-ah" lirih Minyoung-ah yang hampir tidak terdengar oleh Yoseob karena hujan yang begiu deras. Yoseob hanya tersenyum merespon ucapan Minyoung
Sudah hampir 1,5 jam lampu di rumah Minyoung tidak menyala juga dan hujan kian deras, dan mata Minyoung hampir tidak bisa dibuka saking ngantuk nya
"Tidurlah, aku akan disamping mu terus sampai lampu nya menyala" jelas Yoseob sambil membaca buku pelajaran Kimia nya. Minyoung lalu meletakkan kepala nya di bahu kiri Yoseob, Yoseob hanya tersenyum melihat wajah Minyoung yang begitu lucu ketika tertidur
"Minyoung-ah, apa kah kau tidak sadar? Aku menyukai mu, sangat sangat menyukaimu. Walaupun kau sedikit menyebalkan..." bisik Yoseob pelan lalu mengecup kening Minyoung sekilas
-----
"Hmm..."
"Sudah pagi. Yangyo dimana ya?" tanya Minyoung pada diri nya sendiri yang baru tebangun dari tidur nya, lalu beranjak dari tempat tidur nya untuk mencari Yoseob
Minyoung sudah mendapati Yoseob yang tertidur di sofa dengan lelap nya. Semalaman Yoseob terus menunggu sampai lampu di rumah Minyoung menyala dan menjaga Minyoung juga tentu nya. Minyoung hanya tersenyum melihat wajah Yoseob ketika tertidur 'mianhae, sudah merepotkanmu', gumam Minyoung lalu pergi menuju ke dapur
-skip-
"Annyeong! Apa tidurmu lelap?" sambut Minyoung yang sudah duduk manis di meja makan. Yoseob hanya tersenyum kecil lalu mengangguk, sambil menguap kecil
"Mianhae, aku jadi merepotkanmu, Yangyo" sesal Minyoung memberi dua helai roti di atas piring makan Yoseob
"Gwenchana" singkat Yoseob lalu mengambil selai stroberi di sebelah piring makannya lalu mengoles kan nya di atas roti nya
"Ujian kelulusan sebentar lagi ya?" tanya Minyoung sambil memakan roti nya. Yoseob mengangguk "minggu depan. Sudah siap belum?"
"Belum, tinggal pelajaran Fisika saja" murung Minyoung dengan wajah memelas, berharap Yoseob akan mengajari nya lagi, tapi seperti nya tidak berhasil
"Harus nya tadi malam kau sudah bisa menguasai sebagian pelajaran Fisika, tapi kau malah tertidur" kesal Yoseob meminum susu nya
Minyoung semakin cemberut "Ah, jeongmal. Sekali ini saja, selanjutnya aku usahakan tidak tidur dan bisa aku kuasai, asalkan kau mau mengajari ku. Jebal~"
Yoseob tidak tahan melihat Minyoung dengan wajah melas nya itu "aish, arraseo! Nanti akan aku ajarkan, tapi berjanji jangan tertidur lagi". Minyoung mengangguk mantap dan langsung menuju kamar mandi dengan cepat. 'Dasar anak aneh, tapi aku semakin menyukai nya!', benak Yoseob tersenyum-senyum sendiri
-----
Hari ini, hari terakhir Yoseob dan Minyoung-beserta murid lain-ujian. Yang membuat Minyoung tegang adalah hari ini adalah ujian mata pelajaran IPA-termasuk Fisika-. Jelas saja hari ini membuat tubuh Minyoung menjadi panas dingin
"Minyoung-ah, neo gwenchana? Pasti karena hari ini Fisika ya?" tanya Jiyoung menyenggol-nyenggol tubuh Minyoung yang kaku sambil memakan bekal nya. Minyoung hanya diam
"Yoseob-ah, kau tau Minyoung kenapa?" tanya Jiyoung pada Yoseob yang kebetulan lewat sambil menghafalkan rumus-rumus di buku catatan Fisika nya
"Hmm? Biarkan saja dia meriang seperti itu" Jiyoung semakin bingung dengan penjelasan Yoseob
"Ya sudah aku tinggal dulu ya" Jiyoung lalu pergi ke ruangan ujiannya, sementara Yoseob langsung duduk di sebelah Minyoung yang daritadi melamun
"Hey, jangan gugup. Kemarin kan kita sudah belajar, sampai larut malam pula. Tinggal hafalkan rumus nya saja, Arraseo?" bisik Yoseob, berlalu ke ruangan ujiannya
Minyoung yang tadi tampak kaku, kini mulai sedikit bercahaya (?) berkat penerangan Yoseob. FIGHTING!
-----
-Hari pengumuman ujian-
"Ayolah, aku ingin masuk Inha!" cemas Minyoung, sembari berjalan ke arah pengumuman secara was-was "Bagaimana kalau aku tidak bisa masuk Inha? Aku tidak mau sekolah di Jepang!"
Secara perlahan-lahan, dia berjalan ke arah papan pengumuman. Tapi apa lah daya, ternyata semua murid berdesak-desakkan untuk melihat hasil penentuan perjuangan mereka selama 5 hari berturut-turut. Lebih baik aku tunggu saja, batin Minyoung kecewa lalu duduk di kursi taman yang berada tepat di depan papan pengumuman
"Pemandangan yang ricuh" ucap seseorang yang ternyata sahabat nya sendiri, Yoseob, sambil mengunyah tteokbokki nya. Minyoung hanya mengangguk, merespon ucapan Yoseob
"Kau yakin lulus tidak?" tanya Yoseob dengan santai
Minyoung tertegun sejenak "te-tentu saja aku akan lulus!". Yoseob hanya tertawa
"Lihat saja nanti bagaimana hasil IPA mu"
DEG!
Minyoung langsung terdiam Bagaimana dengan nilai IPA ku ya? Satu pelajaran yang tidak lulus, membuatku tidak lulus. Eotthoge?
Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya Minyoung dan Yoseob bisa melihat hasil mereka karena sudah agak lengang
"Aku urutan ke-2 dan aku lulus!" singkat Yoseob, namun ekspresi nya senang sekali
"Aku... aku ke-1?!" tanya Minyoung tidak percaya
"Euh? Ne! Kau urutan ke-1 dan kau lulus!" girang Yoseob menyemangati sahabatnya itu
Minyoung pun terharu dan tak menyadari bahwa air mata nya sudah menetes di pipi mulus nya
"Aku lulus! Aku lulus!" girang Minyoung langsung memeluk Yoseob, Yoseob pun membalas pelukan Minyoung dengan senang hati
"Hmm? Biarkan saja dia meriang seperti itu" Jiyoung semakin bingung dengan penjelasan Yoseob
"Ya sudah aku tinggal dulu ya" Jiyoung lalu pergi ke ruangan ujiannya, sementara Yoseob langsung duduk di sebelah Minyoung yang daritadi melamun
"Hey, jangan gugup. Kemarin kan kita sudah belajar, sampai larut malam pula. Tinggal hafalkan rumus nya saja, Arraseo?" bisik Yoseob, berlalu ke ruangan ujiannya
Minyoung yang tadi tampak kaku, kini mulai sedikit bercahaya (?) berkat penerangan Yoseob. FIGHTING!
-----
-Hari pengumuman ujian-
"Ayolah, aku ingin masuk Inha!" cemas Minyoung, sembari berjalan ke arah pengumuman secara was-was "Bagaimana kalau aku tidak bisa masuk Inha? Aku tidak mau sekolah di Jepang!"
Secara perlahan-lahan, dia berjalan ke arah papan pengumuman. Tapi apa lah daya, ternyata semua murid berdesak-desakkan untuk melihat hasil penentuan perjuangan mereka selama 5 hari berturut-turut. Lebih baik aku tunggu saja, batin Minyoung kecewa lalu duduk di kursi taman yang berada tepat di depan papan pengumuman
"Pemandangan yang ricuh" ucap seseorang yang ternyata sahabat nya sendiri, Yoseob, sambil mengunyah tteokbokki nya. Minyoung hanya mengangguk, merespon ucapan Yoseob
"Kau yakin lulus tidak?" tanya Yoseob dengan santai
Minyoung tertegun sejenak "te-tentu saja aku akan lulus!". Yoseob hanya tertawa
"Lihat saja nanti bagaimana hasil IPA mu"
DEG!
Minyoung langsung terdiam Bagaimana dengan nilai IPA ku ya? Satu pelajaran yang tidak lulus, membuatku tidak lulus. Eotthoge?
Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya Minyoung dan Yoseob bisa melihat hasil mereka karena sudah agak lengang
"Aku urutan ke-2 dan aku lulus!" singkat Yoseob, namun ekspresi nya senang sekali
"Aku... aku ke-1?!" tanya Minyoung tidak percaya
"Euh? Ne! Kau urutan ke-1 dan kau lulus!" girang Yoseob menyemangati sahabatnya itu
Minyoung pun terharu dan tak menyadari bahwa air mata nya sudah menetes di pipi mulus nya
"Aku lulus! Aku lulus!" girang Minyoung langsung memeluk Yoseob, Yoseob pun membalas pelukan Minyoung dengan senang hati
1. Oh Minyoung
Bahasa Korea = 10.00
Bahasa Inggris = 10.00
Matematika = 9.80
Kimia = 10.00
Fisika = 9.80
Biologi = 10.00
Total = 59.60
2. Yang Yoseob
Bahasa Korea = 10.00
Bahasa Inggris = 10.00
Matematika = 9.80
Kimia = 9.80
Fisika = 9.60
Biologi = 10.00
Total = 59.20
Biologi = 10.00
Total = 59.60
2. Yang Yoseob
Bahasa Korea = 10.00
Bahasa Inggris = 10.00
Matematika = 9.80
Kimia = 9.80
Fisika = 9.60
Biologi = 10.00
Total = 59.20
-----
"Yangyo-ah!" sapa Minyoung dengan senangnya. Yoseob hanya melambaikan tangannya, tersenyum senang
"Bagaimana tes nya?"
"Hmm, lumayan susah. Tapi semoga saja aku diterima di Inha. Oh iya, kau mau masuk universitas mana, Yangyo?"
Yoseob hanya terdiam, wajah nya tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Minyoung
"Wae? Kau belum tau mau masuk universitas mana? Kalau begitu, aku akan membantumu mencari nya" solusi Minyoung, membuat Yoseob semakin terlihat ling-lung
"Anu, tidak usah! Karena..."
"Karena apa? Kau mau langsung kerja?"
Yoseob menggeleng "Aku... aku akan melanjutkannya di... di Amerika"
"Mwo? Kenapa kau tidak bilang sejak awal?" kecewa Minyoung menahan tangisannya
"Aku... aku takut kau marah"
"Aku tak akan marah jika kau bilang sejak awal, Yangyo-ah"
"Noreul neomu johahae..." singkat Yoseob gugup
Minyoung terdiam, bingung merespon dengan apa
"Na-nado" singkat Minyoung, Yoseob lalu tersenyum puas lalu memeluk Minyoung
"Kajima..." lirih Minyoung membalas pelukan Yoseob
Yoseob menggeleng kecil "tak akan lama, hanya 4-5 tahun"
"Tapi itu lama untukku" isak Minyoung mempererat pelukannya
"Aku tidak akan melupakanmu, Minyoung-ah. Tidak akan..."
==TBC==
Maaf kalau menurut kalian nih FF 'ugly' banget karena sebagian nya aku lupa alur nya *pikunan*
dimohon RCL nya^^
Maaf kalau menurut kalian nih FF 'ugly' banget karena sebagian nya aku lupa alur nya *pikunan*
dimohon RCL nya^^
0 comments:
Posting Komentar